Nyatamu kini
Kepada temanku,
Ketika pilu menghampiri diri, dan penat terasa
memberati bahu... biasanya di saat itulah air mata mengalir tak tertahankan.
Walaupun rasa menyesal memenuhi hati dan pikiran, sepertinya juga tak bisa
menghentikan hidup yang terus mengalir dan memaksa mata kita tetap membuka menyaksikan
kepedihan demi kepedihan memenuhi ruang nafas kita...
Inginnya kembali ke masa lalu dan memperbaiki
semua hidup yang telah lewat. Menyesali waktu yang habis percuma, yang diisi
dengan kesenangan semu dan omong kosong. Yang dulu membiarkan tubuh bergelimang
nikmat serasa tak terpuaskan...
Kepada temanku,
Kutahu semua kataku tak akan dapat menghapus
pedihmu. Semua hibur dan doaku tak mampu melenyapkan sakit yang melekat pada
tubuhmu. Aku hanya mampu berbisik berusaha menyadarkanmu bahwa kebeliaan
akhirnya akan sirna, berganti dengan renta yang mengerikan bila mudamu kau isi
dengan kesia-siaan... Segala hiburku terasa percuma karena kenyataan kini lebih
membahana dan memekakkan telinga hingga ke pusat syarafmu, kita tak lagi muda,
kita tak lagi sehat dan bercahaya... bila kita tak mengisi hidup dengan
CahyaNya. Dan menuruti nafsu yang pastinya akan berakhir. Akhirnya tanpa kau
sadari itu menyakitimu, hingga ke bagian terkecil yang tak pernah terbayangkan
olehmu...
Maafkan aku... Yang hanya terpana merasakan
sakit dan pedihmu. Kuberusaha untuk menghiburmu. Tapi tentunya hanya sia-sia. Karena
semua terlambat. Saatnya kini kau harus
sendiri menghadapi nyata yang seperti bola api yang membakarmu... Seandainya
aku bisa menggamit tanganmu dan mengajakmu pergi dari sendirimu. Seandainya
mampu aku bisa menarikmu dari kehampaanmu. Seandainya dapat aku menyelamatkanmu
dari pikiranmu. Seandainya aku kini berada di sisimu untuk membantumu tegak dan
mendongakkan wajahmu menatap dunia yang mungkin dari kacamatamu terlihat sebagai
sutradara film yang tengah mengabadikan hidupmu... Seandainya.... dan
seandainya mungkin, kau mau bersujud dan memohon taubatmu padaNya dengan hati
ikhlas dan pasrah. Dan memaafkan dirimu sendiri...
Kepada temanku,
Sadarlah bahwa Allah beserta kita selalu dan
selamanya. Tak ada yang tak terlihat olehNya, walaupun kau hanya berbisik
memohon ampun dan kesembuhan... in syaa Allah Dia akan mendengarnya. Yakin dan
percaya padaNya. Semoga kau berhasil. Aku senantiasa berada di pihakmu dan
menjadi temanmu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar